“ MATERI
SEBELUM UAS “
{ Jarkom 1
(Teori) }
IP Address
Kebutuhan IP Address
Setiap host butuh sebuah alamat IP
untuk berperan serta dalam Internet. IP Address adalah sebuah alamat
logis dalam jaringan sebagai tanda pengenal dari masing-masing host. Untuk
keperluan ini, maka IP Address harus dikonfigurasikan secara unik agar dapat
berkomunikasi dalam Internet. Sebuah IP Address disetting pada setiap Network
Interface Card (NIC) yang terpasang di masing-masing host.
Struktur IP Address
§ IP address
terdiri dari 32 bit(binary digit) yaitu 0 dan 1
§ 32 bit
tersebut dikelompokkan dalam empat bagian, masing-masing 8-bit yang disebut
octet.
§ Supaya IP
address mudah dimengerti, maka tiap octet ditampilkan dalam bentuk desimal,
dipisahkan dengan dotatau tanda titik.
Ketentuannya adalah :
§ Jika nilai
binernya 0 maka tidak akan mengubah nilai oktet tersebut.
§ Jika nilai
binernya 1 maka penambahan nilai tergantung posisinya.
§ Jika
semua 8 bit adalah 0. Atau 00000000 nilai desimalnya 0.
§ Jika semua 8
bit adalah 1, Atau 11111111 maka nilai desimalnya adalah 255
(128+64+32+16+8+4+2+1).
§ Jika 8
bit adalah campuran, semisal 00100111, maka nilainya adalah 39 (32+4+2+1).
Bagian IP Address
·
32-bit IP
address terbagi menjadi 2 bagian.
·
Bagian
pertama menunjukkan network dan bagian kedua menunjukkan host dalam network
tersebut.
·
Sebagai
contoh IP address 192.168.18.57 maka tiga oktet pertama (192.168.18),
menunjukkan networknya, dan octet terakhir, (57) menunjukkan host.
·
Bagian
network menunjukkan di jaringan mana host tersebut berada.
·
Router hanya
butuh informasi tentang bagian network, tanpa perlu tahu dimana masing-masing
host tersebut berada.
Hubungan antara IP Address dan Subnet Mask
Ø Terdapat dua
bagian IP Address.
Ø Bagaimana
kita mengetahui mana bagian network dan mana bagian host?
Ø Inilah tugas
dari subnet mask.
Ø Ketika IP
Address dikonfigurasikan subnet mask juga ikut dimasukkan.
Ø Baik IP
address, maupun subnet mask memiliki panjang 32 bit.
Ø Subnet mask
menunjukkan mana bagian network dan mana yang bagian host.
Ø Subnet mask
yang biasa dilihat di jaringan kecil adalah: 255.0.0.0 (8-bits), 255.255.0.0
(16 bits) dan 255.255.255.0 (24 bits).
Ø A subnet
mask of 255.255.255.0 (decimal) atau 11111111.11111111.1111111.00000000
(binary) menggunakan 24 bit untuk bagian network dan menyisakan 8 bit untuk
hosts pada jaringan tersebut.
Pembagian Kelas IP Address
Ø Pengalamatan
IP dibagi menjadi 5 kelas.
Ø Kelas A, B
dan C adalah alamat komersial dan dipergunakan untuk pengalamatan host.
Ø Kelas D
disediakan untuk keperluan multicast
Ø Kelas E
digunakan untuk riset atau experimental.
Alamat IP Public dan Private
·
Semua host
yang langsung terhubung dengan Internet memerlukan IP Address public yang unik.
·
Karena
keterbatasan alamat yang 32-bit, maka dipastikan IP address yang tersedia akan
habis.
·
Salah satu
solusinya adalah dengan menyediakan beberapa alamat private yang digunakan
dalam satu LAN.
·
Ini mengijinkan
masing-masing host dalam satu LAN berkomunikasi tanpa menggunakan IP Address
public yang unik.
Unicast, Broadcast dan Multicast
Unicast
Alamat unicast adalah jenis alamat yang paling umum pada jaringan IP. Sebuah
paket dengan tujuan alamat unicast dimaksudkan untuk ditujukan ke sebuah host
yang spesifik. Sebuah IP address tujuan harus terdapat pada IP packet header
untuk paket unicast yang dikirim dan diterima. Alamat MAC tujuan yang sesuai
juga harus ada di Ethernet frame header. Kombinasi antara IP address dan MAC
address digunakan untuk mengirimkan data ke host tujuan.
Broadcast
Pesan broadcast memiliki arti bahwa semua host yang ada pada local network
(broadcast domain) akan menerima paket. Beberapa protokol jaringan seperti ARP
dan DHCP menggunakan model pengiriman pesan broadcast. Di jaringan Ethernet,
untuk pesan broadcast, Alamat MAC yang sebanyak 48 bit ditampilkan dalam bentuk
Hexadecimal menjadi FF-FF-FF-FF-FF-FF.
Jaringan kelas C misal 192.168.1.0
dengan default subnet mask 255.255.255.0 akan memiliki alamat broadcast
192.168.1.255. Nilai desimal dari host portion-nya adalah 255 atau secara biner
11111111 (semua 1). Jaringan kelas B misal 172.16.0.0 dengan default subnet
mask 255.255.0.0 memiliki alamat broadcast 172.16.255.255. Jaringan kelas A
misal 10.0.0.0 dengan default subnet mask 255.0.0.0 memiliki alamat broadcast
10.255.255.255.
Multicast
Pengalamatan Multicast mengijinkan peralatan source untuk mengirimkan paket ke
group dari peralatan. Jangkauan alamat multicast adalah dari 224.0.0.0 sampai
239.255.255.255. Seperti alamat unicast maupun broadcast, pengalamatan
multicast IP address memiliki nilai khusus yaitu 01-00-5E di hexadecimal.
IP Statis
Dengan pengalamatan statis, administrator jaringan
harus mengkonfigurasikan secara manual bagi tiap host. Tepat untuk network
printer, server dan peralatan jaringan yang diakses melalui jaringan.
IP Dinamis
Dynamic Host Configuration Protocol
(DHCP) menyediakan suatu mekanisme untuk memberikan IP address, subnet mask,
default gateway, dan informasi konfigurasi lainnya secara otomatis. Apabila
host mati maka alamat dinamis tersebut dikembalikan ke pool untuk dipakai
ulang.
Cara Host terkoneksi ke ISP (Internet)
Direct Connection
-
Beberapa
pengguna Internet memiliki sebuah komputer yang langsung terkoneksi dengan ISP
melalui sebuah modem.
-
Dalam hal
ini sebuah alamat publik dari DHCP server pada ISP diberikan ke sebuah host.
Koneksi melalui Integrated Router
-
Integrated
router menerima alamat public dari ISP.
-
Internal
host menerima alamat private dari router.
Koneksi melalui Peralatan Gateway
-
Peralatan
Gateway adalah kombinasi dari integrated router dan sebuah modem pada satu
unit, dan terkoneksi langsung dengan ISP dan internal PC menerima alamat
private melalui peralatan gateway.
NAT (Network Address Translation)
Integrated router menerima alamat publik dari ISP, sehingga dia dapat mengirim
dan menerima paket ke dan dari Internet. Router juga menyediakan alamat private
pada host di local network sementara alamat private tidak diijinkan untuk
berkomunikasi di Internet. Oleh karenanya diperlukan proses translasi dari
alamat private menjadi alamat publik yang unik agar client dapat berkomunikasi
di Internet. Proses yang digunakan untuk mengkonversi alamat private ke alamat
Internet-routable dikenal dengan Network Address Translation (NAT).
NAT
Dengan NAT, alamat IP private (local) dikonversi ke alamat IP public (global).
Hanya paket yang ditujukan ke jaringan lain yang butuh untuk dikonversi. Paket
ini harus melewati gateway, dimana integratedrouter mengganti alamat IP yang
private dengan IP address publik miliknya. Meskipun tiap host di jaringan
internal memiliki IP private yang unik, namun dia harus berbagi satu alamat
Internet routable yang diberikan oleh Router.
Layanan Jaringan
Ø Layanan
Server DNS (Domain Name System)
Server Menyediakan alamat IP dari
sebuah website atau domain name sehingga host dapat terkoneksi kepadanya.
Ø Telnet
Server
Menyediakan layanan bagi
administrator agar dapat log in ke sebuah host dari remote location dan mampu
mengatur host tersebut dari jarak jauh.
Ø DHCP
(Dynamic Host Configuration Protocol) Server
Menyediakan layanan yang memberikan
alamat IP, Subnet Mask, Default Gateway dan informasi bagi client.
Ø FTP (File
Transfer Protocol) Server
Menyediakan layanan agar client
dapat mengunduh dan mengunggah file antara client dan server.Layanan Server
Ø Email Server
-
Menggunakan
Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Post Office Protocol (POP3) atau Internet
Message Access Protocol (IMAP).
-
Digunakan
untuk mengirimkan email dari client ke server melalui Internet.
-
Pengguna
menggunakan format tertentu berupa user@xyz.
Ø Web Server
-
Menggunakan
HTTP (Hypertext Transfer Protocol).
-
Digunakan
untuk mentransfer informasi dari web server ke web client.
-
Sebagian
besar web pages menggunakan HTTP.
Protokol Interaksi Client Server
Sebuah web server dan sebuah web client menggunakan aturan standar dalam
bertukar informasi untuk memastikan kalau pesan diterima dan dipahami. Terdapat
berbagai jenis protokol yang menangani masing – masing tugasnya yaitu :
1. Application
Hypertext Transfer Protocol (HTTP) mengatur cara
supaya web server dan web client dapat berinteraksi.
2. Transport
Protocol
Transmission Control Protocol (TCP) adalah protokol
transport yang mengatur tiap percakapan antara web server dan web client.
3. Internetwork
Protocol
-
Protokol
internetwork yang paling umum adalah Internet Protocol (IP).
-
IP
bertanggungjawab untuk membawa segment yang terformat dari TCP, menambahkan
alamat logical dan membungkusnya (encapsulating) ke dalam paket untuk
diteruskan ke host tujuan.
4. Network
Access Protocol
-
Ethernet
adalah protokol yang paling umum digunakan di local network.
-
Protokol
Network Access memiliki 2 fungsi utama yaitu, data link management dan physical
network transmissions.
Network Access Protocol
-
Protokol
Data Link Management mangambil paket dari IP dan membungkus (encapsulate) paket
tersebut ke format frame.
-
Protokol ini
menambahkan alamat fisik ke frame – frame dan menyiapkannya untuk
ditransmisikan melalui media pada jaringan.
-
Protokol
untuk media fisik mengatur bagaimana bit-bit dihadirkan di media, bagaimana
sinyal ditransmisikan melalui media, dan bagaimana mereka nantinya
diterjemahkan oleh host penerima.
-
Network
interface card (NIC) menerapkan protokol untuk media yang digunakan.
TCP dan UDP Transport Protocol
-
IP hanya
berkonsentrasi pada struktur, pengalamatan dan routing dari paket.
-
IP memiliki
tugas khusus yaitu bagaimana membungkus segmen dalam paket yang akan
dikirimkan.
-
Protokol
Transport memiliki tugas khusus bagaimana memindahkan pesan antar host.
-
Dua protokol
transport yang umum adalah
-
Transmission
Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP).
TCP
-
TCP
digunakan oleh aplikasi yang membutuhkan acknowledgment dari pesan yang
dikirimkan.
-
TCP memecah
pesan dalam ukuran kecil yang dikenal dengan segmen-segmen.
-
Segmen –
segmen tersebut dinomori sesuai urutannya dan oleh IP dibungkus dalam paket –
paket.
-
Apabila
pengirim tidak menerima acknowledgement dalam kurun waktu tertentu, maka diasumsikan
segmen tidak sampai ke tujuan sehingga harus dikirim ulang. Memang hanya pesan
yang tidak sampai saja yang dikirim ulang tidak keseluruhan pesan.
-
Contoh
penggunaan TCP adalah di aplikasi HTTP dan FTP.
UDP
-
Dalam
beberapa kasus, acknowledgment pada TCP tidak dibutuhkan karena hal ini
dianggap memperlambat transfer informasi.
-
UDP adalah
sistem pengiriman yang 'best effort' karena tidak membutuhkan acknowledgment
dari penerima.
-
UDP cocok
untuk aplikasi seperti streaming audio, video dan voice over IP (VoIP).
Contohnya adalah Internet Radio.
TCP/IP Port Number
-
Ketika
sebuah pesan dikirimkan baik menggunakan TCP ataupun UDP, protokol dan service
memerlukan identitas berupa port number.
-
Port berupa
sebuah angka yang menunjukkan tiap segmen yang digunakan untuk menjaga track
agar sesuai dengan layanan yang dibutuhkan.
-
Setiap pesan
yang dikirimkan berisi baik port sumber (source) maupun port tujuan
(destination).
Destination Port
-
Client
mengisikan port number tujuan di segmen untuk memberitahu server tujuan,
service apa yang dibutuhkan. Sebagai contoh, port 80 merujuk ke HTTP atau web
service.
-
Ketika
client mencantumkan Port 80 di bagian port tujuan, server yang menerima pesan
mengetahui bahwa layanan yang diinginkan adalah layanan web.
-
Hal ini
diperlukan karena sebuah server dimungkinkan melayani lebih dari satu layanan
secara simultan.
-
Contoh
sebuah server dapat melayani web services di Port 80 dan di waktu yang sama
koneksi FTPterbangun di Port 21.
Source Port
-
Source port
number secara random dibangkitkan oleh peralatan pengirim yang menunjukkan
komunikasi antar dua peralatan.
-
Hal ini
berarti dimungkinkan banyak client meminta layanan HTTP dari sebuah web server
pada satu waktu.
-
Masing –
masing komunikasi yang terjadi didasarkan pada source port -nya.
-
Kombinasi
dari source dan destination IP address serta source dan destination port number
dikenal dengan socket.
DNS
-
Domain Name
System (DNS) menyediakan suatu cara bagi client untuk menggunakan sebuah nama
dari sebuah IP address dari server tertentu.
-
Nama DNS
didaftarkan di Internet sebagai group atau domain high level tertentu.
-
Beberapa
high level domain yang umum di Internet adalah .com, .edu, dan .net.
-
Sebuah
client telah memiliki nama dari server, semisal web server, namun ia butuh IP
address-nya, maka maka dia akan mengirim ke DNS server pada port 53.
HTTP dan HTML
-
Ketika
sebuah client meminta layanan web maka dia menggunakan IP address web server
dan port 80 untuk meminta layanan web.
-
Permintaan
ini dikirimkan ke server menggunakan Hypertext Transfer Protocol (HTTP).
-
Ketika
server menerima permintaan port 80, maka server akan merespon client dengan
mengirimkan halaman web pada client.
-
Informasi
yang berisi halaman web dikodekan menggunakan bahasa 'mark-up' tertentu.
-
HTML
(Hypertext Mark-up Language) adalah kode yang paling umum untuk sebuah halaman
web, walau XML dan XHTML, sudah mulai populer.
Layanan Internet (continued)
FTP
-
File
Transfer Protocol (FTP) menyediakan metode sederhana untuk memindahkan file
dari satu komputer ke komputer lainnya.
-
Ketika
sebuah host menjalankan software FTP client maka ia dapat mengakses FTP server
untuk melakukan beberapa fungsi manajemen termasuk meng-upload dan men-download
file.
-
Untuk
memulai sesi FTP client akan memanggil server menggunakan port destination 21.
Sekali sesi terbentuk, server akan mengubah ke port 20 untuk melakukan transfer
file data.
Email Client dan Server
1. Simple Mail
Transfer Protocol (SMTP)
·
SMTP
digunakan oleh email client untuk mengirim pesan email ke server lokal.
·
Local server
kemudian memutuskan apakah email untuk local mailbox atau email dialamatkan ke
mailbox di server yang lain.
·
Jika server
harus mengirim email ke server yang lain, SMTP juga digunakan antar server dan
port yang digunakan untuk SMTP adalah port 25.
2. Post Office
Protocol (POP3)
·
Server yang
mendukung PO client menerima dan menyimpan email yang dialamatkan ke usernya.
·
Ketika
client terhubung ke email server, pesan diberikan ke client.
·
Secara
default, email tidak disimpan di server setelah email diakses oleh client.
·
Clients
menghubungi POP3 server di port 110.
3. Internet
Message Access Protocol (IMAP4)
·
Sebuah
server yang mendukung IMAP client juga menerima dan menyimpan email yang
dialamatkan ke usernya.
·
Namun
demikian, dia menyimpan email di mailboxes di server, sampai email tersebut
dihapus oleh user.
·
Version IMAP
sekarang adalah IMAP4 yang mendengarkan permintaan client di port 143.
·
Banyak jenis
email servers tergantung dari platform network operating system (NOS).
Instant Messaging (IM)
-
Instant
Messaging (IM) adalah salah satu alat komunikasi yang paling populer saat ini.
-
IM software
di tiap komputer berjalan lokal dan mengijinkan user untuk berkomunikasi atau
chat di Internet secara real-time.
-
Tiap layanan
instant messaging dapat menggunakan protokol dan port tujuan yang berbeda
sehingga dua host harus menggunakan IM software yang kompatibel agar dapat
berkomunikasi.
-
IM mendukung
transfer video, music dan suara. IM client mungkin memiliki fitur telepon
sehingga user dapat melakukan panggilan telepon lewat Internet.
Voice over Internet Protocol (VoIP)
-
IP telephony
menggunakan teknologi Voice over IP (VoIP) dimana paket IP membawa suara
digital sebagai datanya.
-
Panggilan
ke telepon biasa memerlukan gateway yang mengakses Public Switched Telephone
Network (PSTN).
Port Number
1. Well-Known
Ports
-
Adalah ports
tujuan yang digunakan oleh aplikasi jaringan secara umum dikenal dengan
well-known ports.
-
Range port
ini adalah dari 1 sampai 1023.
2. Registered
Ports
-
Port 1024
sampai 49151 dapat digunakan baik oleh port sumber (source) maupun port tujuan
(destination).
-
Dapat
dipakai oleh organisasi yang mendaftarkan aplikasinya seperti IM.
3. Private
Ports
-
Port 49152
sampai 65535, biasanya digunakan untuk port sumber (source).
-
Port - port
ini dapat digunakan oleh aplikasi apapun.
Model Layer dan Protokol
-
Gambar di
bawah menunjukkan protocol stack sebagai protokol utama yang dipakai oleh web
server untuk melewatkan data melalui Ethernet.
-
Lapisan
bawah berkonsentrasi untuk melewatkan data di jaringan dan menyediakan layanan
bagi layer atasnya.
-
Lapisan atas
fokus pada isi pesan yang akan dikirim dan antarmuka pengguna.
Keuntungan Model Layer (Lapisan)
-
Membantu
dalam merancang protokol, karena tiap protokol hanya beroperasi di layer
tertentu yang memberikan informasi bagi lapisan atas dan bawahnya.
-
Menjaga
persaingan karena produk dari vendor yang berbeda tetap dapat beroperasi
bersama-sama.
-
Menjaga agar
perubahan teknologi di salah satu lapisan tidak berpengaruh terhadap lapisan
yang lain.
-
Menyediakan
bahasa yang universal dalam mendeskripsikan fungsi – fungsi dalam jaringan.
Penjelasan Proses Komunikasi
1. Bagian
pengirim membuat data pada lapisan aplikasi melalui peralatan sumber.
2. Segmentation
dan encapsulation data supaya dapat dilewatkan ke lapisan di bawahnya.
3. Mengubah
format data agar dapat dibaca oleh lapisan network access.
4. Menyalurkan
data melalui media transmisi oleh peralatan internetwork. (Router)
5. Bagian
penerima menerima data pada lapisan network access.
6. Decapsulation
dan reassembly data supaya dapat dibaca oleh lapisan atasnya.
7. Data
diteruskan ke peralatan tujuan pada lapisan Application sebagai informasi.
Encapsulation dan PDU
-
Encapsulation
adalah proses membungkus data oleh setiap protokol dengan cara menambahkan
protocol header.
-
PDU
(Protocol Data Unit) diartikan sebagai data yang dilewatkan dari satu lapisan
ke lapisan yang lain. PDU kadang diartikan juga sebagai paket data.
Istilah PDU pada masing – masing lapisan.
-
Data –
Istilah umum untuk PDU pada Application layer
-
Segment -
Transport Layer PDU
-
Packet -
Internetwork Layer PDU
-
Frame -
Network Access Layer PDU
-
Bits – nama
PDU yang digunakan ketika ditransmisikan pada media fisik.
Teknologi Wireless
Teknologi Wireless
-
Gelombang
electromagnetik adalah media yang digunakan untuk membawa sinyal radio melalui
udara.
-
Terdapat
frekuensi yang umum digunakan untuk komunikasi publik secara wireless,
diantaranya adalah Infrared dan sebagian pita Radio Frequency (RF).
-
Infrared
(IR) memiliki energi yang rendah dan tidak dapat menembus dinding atau
penghalang lainnya.
-
Port khusus
yang digunakan untuk bertukar data dengan menggunakan Infrared dikenal dengan
port Infrared Direct Access (IrDA).
-
Gelombang RF
dapat melewati dinding dan penghalang lain menjangkau jarak yang lebih jauh
dibandingkan IR.
-
Alokasi
frekuensi RF yang tidak berlisensi dipergunakan oleh peralatan seperti wireless
LAN, cordless phone dan computer peripheral.
-
Bluetooth
adalah juga teknologi yang bekerja pada frekuensi 2.4 GHz.
-
Karakteristiknya
: low-speed (kecepatan rendah), short-range communication (jangkauannya
pendek), namun memiliki keuntungan bahwa pada satu waktu dapat memiliki
keuntungan bahwa pada satu waktu dapat dipergunakan oleh banyak peralatan untuk
berkomunikasi.
-
Karena
komunikasi one-to-many inilah membuat teknologi Bluetooth lebih dibanding IR
untuk mengkoneksikan peralatan komputer seperti mouse, keyboard dan printer.
Keunggulan Teknologi WLAN
-
Mobility :
memudahkan pengguna untuk terhubung ke jaringan, baik untuk pengguna yang tetap
di tempat maupun bagi mereka yang bergerak.
-
Scalability
: dapat dengan mudah dikembangkan, baik dalam hal penambahan pengguna maupun
luas daerah yang tertangani oleh jaringan sebelumnya.
-
Flexibility
: menyediakan koneksi kapanpun dan dimanapun.
-
Penghematan
Biaya : harga peralatan yang digunakan semakin murah seiring dengan semakin
berkembangnya teknokogi ini.
-
Mengurangi
Jatah Waktu Instalasi : hanya dengan menginstal sebagian kecil peralatan
nirkabel, langsung dapat digunakan oleh banyak pengguna jaringan.
-
Mampu
Diinstall dalam Keadaan Khusus : mudah digunakan dalam keadaan darurat maupun
diinstal di daerah yang tidak memungkinkan digunakan jaringan kabel dengan
banyak pertimbangan.
Keterbatasan Teknologi WLAN
-
Interferensi
: jaringan nirkabel mudah diinterferensi oleh peralatan lain yang menggunakan
gelombang elektromagnetik. Seperti : oven microwave, cordless phone, televisi
dan peralatan nirkabel lainnya.
-
Keamanan
Jaringan dan Data : teknologi LAN Nirkabel dirancang untuk menyediakan akses
terhadap data yang ditransmisikan, bukan keamanan data. Dengan kata lain,
jaringan nirkabel adalah sebagai teknologi pendukung dari jaringan kabel.
-
Teknologi :
teknologi pada jaringan nirkabel terus dikembangkan. LAN Nirkabel tidak secara
langsung menggantikan keberadaan jaringan kabel. Apalagi dalam masalah
kecepatan transmisi data.
Standar WLAN
802.11a:
-
Menggunakan
frekuensi kerja 5 GHz
-
Tidak
compatible dengan frekuensi kerja 2.4 GHz, seperti peralatan 802.11b/g/n
seperti peralatan 802.11b/g/n
-
Jangkauan
kira-kira 33% dibandingkan 802.11 b/g
-
Relatif
lebih mahal untuk diimplementasikan dibandingkan dengan teknologi lainnya.
-
Semakin
sulit memperoleh peralatan 802.11a
802.11b:
-
Teknologi
pertama yang bekerja pada frekuensi 2.4 GHz
-
Laju data
maksimum 11 Mbps
-
Perkiraan
jangkauan 46 m untuk indoors dan 96 m untuk outdoors
802.11g:
-
Termasuk
teknologi dengan frekuensi kerja 2.4 GHz
-
Laju data
maksimum hingga 54 Mbps Jangkauan sama dengan 802.11b
-
Compatible
dengan 802.11bStandar WLAN
802.11n:
-
Standar
terbaru yang dibangun
-
Termasuk
teknologi dengan frekuensi kerja 2.4 GHz (draft support untuk 5 GHz)
-
Jangkauannya
lebih jauh dan throughput data dilebarkan
-
Compatible
dengan peralatan 802.11g dan 802.11b (draft support 802.11a)
Access Point
-
Mengatur
akses antara jaringan kabel dan nirkabel.
-
Bertindak
sebagai media converter yang menerima frame Ethernet dari jaringan kabel dan mengkonversinya
ke frame 802.11 sebelum ditransmisikannya ke WLAN.
-
Menerima
frame 802.11 dari WLAN dan mengkonversinya ke frame Ethernet sebelum
menempatkannya ke jaringan kabel.
-
AP mendukung
koneksi wireless di area terbatas, yang dikenal dengan sebuah sel atau Basic
Service Set (BSS)
Wireless Bridge
-
Menghubungkan
dua jaringan kabel melalui jaringan nirkabel.
-
Memungkinkan
menjangkau jarak yang jauh untuk koneksi point to point.
-
Menggunakan
alokasi frekuensi yang tidak berlisensi sejauh 40 km atau berfungsi untuk
mengkoneksikan bagian jaringan yang nirkabel
Antena
-
Digunakan
pada AP dan Bridge Wireless.
-
Meningkatkan
kekuatan sinyal keluaran dari peralatan wireless.
-
Menerima
sinyal dari peralatan wireless lain seperti STA (station).
-
Meningkatkan
kuat sinyal dari sebuah antena yang dikenal dengan Gain.
-
Menambah
gain yang biasanya dikaitkan dengan semakin jauhnya jarak.
Antena pada
Access Point (AP)
- Antena diklasifikasikan berdasarkan arah sinyal yang diradiasikan.
- Antena directional digunakan untuk sinyal yang ditransmisikan dengan arah tertentu.
- Antena omni-directional dirancang untuk memancarkan dengan kekuatan yang sama ke segala arah.
Service Set
Identifier (SSID)
- SSID berupa alpha-numeric string yang case-sensitive hingga 32 karakter.
- SSID ini memberitahukan ke peralatan wireless ke WLAN yang mana dia berada dan dengan peralatan wireless yang mana dia dapat berkomunikasi.
- Supaya dapat berkomunikasi, semua peralatan pada WLAN harus dikonfigurasikan dengan SSID yang sama
Struktur
WLAN
Terdapat dua bentuk dasar dari
instalasi WLAN
- IBSS – ad hoc
§ BSS – infrastructure
Extended
Service Set (ESS)
- Untuk memperluas jaringan, dimungkinkan untuk memperluas cakupan dengan BSS jamak melalui Distribution System (DS).
- Bentuk ini dikenal dengan istilah Extended Service Set (ESS).
- ESS menggunakan AP jamak. Masing – masing AP terbagi dalam BSS yang terpisah.
- Agar client dapat berpindah antar sel tanpa kehilangan sinyal, BSS dirancang harus saling tumpang tindih (overlap) mendekati 10%. Ini akan membuat client terhubung dengan AP kedua sebelum terputus dengan AP sebelumnya.
Channel
(Kanal / Saluran)
- Saluran tersebut dibagi menjadi beberapa sperktrum Frekuensi Radio.
- Masing – masing kanal atau saluran mampu menangani sel yang berbeda.
- Hal ini semacam saluran televisi yang ditransmisikan melalui satu media.
- Masing – masing AP dapat bekerja walau berdekatan dengan AP yang lain selama mereka menggunakan saluran atau kanal yang berbeda untuk komunikasi.
CSMA/CA
- Jaringan wireless harus mampu menghindari tabrakan selama data ditransmisikan.
- Oleh karenanya, penting untuk menggunakan metode yang memastikan tidak terjadinya tabrakan.
- Teknologi wireless menggunakan metode pengaksesan yang dikenal dengan istilah Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance (CSMA/CA).
- CSMA/CA mengatur cara melakukan komunikasi pada jaringan wireless.
- Selama saluran tersebut sedang dipergunakan, tidak diperkenankan peralatan lain mengirimkan data melalui saluran tersebut sehingga kemungkinan terjadinya tabrakan dapat dihindari.
- Ketika terdapat peralatan yang akan menggunakan kanal untuk komunikasi, hal tersebut haruslah seijin AP. Istilah dari proses ini adalah Request to Send (RTS).
- Jika saluran tersedia, maka AP akan merespon peralatan dengan pesan Clear to Send (CTS) yang mempersilakan perlatan tersebut untuk menggunakan saluran.
- Ketika percakapan selesai, peralatan yang meminta saluran tersebut mengirim pesan lain ke AP yang dikenal dengan Acknowledgement (ACK). ACK menginformasikan bahwa saluran bebas dan dapat digunakan bagi yang lain.
Konfigurasi Peralatan Nirkabel
Komunikasi
pada Wireless
- Request to Send (RTS)
- Clear to Send (CTS)
- Acknowledgement (ACK)
Mengkonfigurasi Access Point (AP)
Mode
Wireless
–
Biasanya
peralatan AP mendukung bermacam-macam mode, diantara 802.11b, 802.11g dan
802.11n.
–
Jika
hanya terdapat satu jenis mode dari host yang akan terhubung dengannya, maka
konfigurasikan AP hanya untuk mode tersebut.
–
Namun
apabila terdapat beberapa jenis mode host, terpaksa gunakan mode Mixed.
–
Dengan
mengkonfigurasikan AP dengan mode Mixed, hal ini akan menurunkan performansi
jaringan.
SSID
–
SSID
digunakan untuk mengidentifikasi WLAN.
–
Semua
peralatan yang ingin terhubung dengan WLAN harus menggunakan SSID yang sama.
–
Untuk
memudahkan pendeteksian WLAN oleh client, maka SSID harus di-broadcast. Walau
dimungkinkan untuk menonaktifkan fasilitas broadcast SSID.
–
Jika
SSID tidak di-broadcast, client harus mengkonfigurasikan SSID secara manual.
Saluran
(Channel) Wireless
–
Pemilihan
saluran wireless harus memperhatikan penggunaan saluran oleh jaringan wireless
yang lain di sekitarnya.
–
Basis
Service Set yang berdekatan harusnya menggunakan saluran yang tidak
tumpangtindih semata – mata untuk mengoptimalkan throughput.
–
AP
dapat dikonfigurasikan secara manual untuk pemilihan saluran maupun secara otomatis
AP akan memilih lokasi yang paling sedikit kepadatannya atau menempatkan diri
di lokasi yang menghasilkan throughput maksimal.
Client Wireless atau STA
–
Client
wireless atau STA (station) didefinisikan sebagai semua peralatan yang memiliki
NIC wireless dan software client wireless.
–
Software
inilah yang mengijinkan hardware untuk berpastisipasi dalam WLAN.
–
Peralatan
yang termasuk STA diantaranya : PDA, laptop, PC, printer, proyektor, dan
telepon Wi-Fi.
Mengkonfigurasi Client
Software
Bantu (Utility) untuk Client
–
Software
wireless client yang dimiliki oleh Windows XP adalah salah satu contoh software
bantu yang terintegrasi dengan sistem operasi.
–
Software
ini memiliki fungsi pengaturan dasar yang memang banyak digunakan untuk
mengatur konfigurasi client wireless.
–
Cukup
user friendly dan memberikan cara konfigurasi yang sederhana.
Teknologi Wireless
Software
Bantu Khusus
–
Software
jenis ini didesain khusus yang hanya bekerja untuk NIC-nya. Biasanya memiliki
fasilitas yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang dimiliki oleh Windows
XP. Fitur tersebut diantaranya :
·
Link
Information –
menampilkan kualitas dan kuat sinyal wireless
·
Profiles – pilihan konfigurasi seperti saluran dan SSID untuk
tiap – tiap jaringan wireless
Tidak ada komentar:
Posting Komentar